3D Printing
adalah proses pembuatan benda padat atau nyata tiga dimensi dari sebuah desain
secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga
dipegang dan memiliki volume. Singkatnya
jika selama ini kita terbiasa mendengar proses printing hanya dapat mencetak
sebuah teks atau gambar di sebuah kertas atau media 2 dimensi yang tidak
memiliki volume, nah di perkembangan Teknologi yang semakin pesat ini, kita
juga dapat mencetak atau melakukan proses printing untuk pembuatan alat atau
benda di media 3D (3 Dimensi).
Jenis – Jenis Printer 3D
1. Direct And Binder
Printer 3D
Direct 3D Printer |
Printer 3D jenis direct memiliki mekanisme kerja menggunakan teknologi
inkjet. Teknologi ini sudah ada sejak 1960 ketika digunakan pada printer 2D. Meskipun teknologi inkjet digunakan
ke dalam printer 3D cara kerjanya pun
hampir mirip ketika digunakan ke dalam printer 2D.
Dimana inkjet bergerak maju mundur sambil mengeluarkan cairan. Dan yang
membedakan adalah printer 2D inkjet
hanya bergerak maju mundur atau horizontal, sedangkan printer 3D inkjet juga bisa bergerak vertikal
ataupun diagonal sambil mengeluarkan cairan tetapi bukan tinta seperti printer 2D melainkan lilin dan polimer plastik.
Printer 3D Jenis Binder |
Sedangkan printer 3D
jenis binder dalam proses kerjanya
sama menggunakan nozel inkjet untuk menuangkan cairan untuk membentuk
setiap lapisan. Tetapi memiliki perbedaan dengan jenis direct, dimana jenis binder
untuk melakukan pencetakan menggunakan dua bahan yang terpisah yang berupa
bubuk kering dan lem cair. Dengan mekanisme kerja, pertama bubuk kering
dilakukan penuangan kemudian diberikan lem cair agar terjadi pengikatan.
Begitu seterusnya hingga seluruh proses selesai.
Printer 3D Jenis Photopolymerization |
Photopolymerization jika diamati dari
penamaannya berasal dari kata Photo yang berati cahaya dan
polymer yang memiliki arti senyawa kimia plastik. Jadi dapat dikatakan
sebagai jenis printer 3D yang
memiliki cara kerja dengan meneteskan cairan plastik kemudian diberikan
penyinaran laser berupa ultraviolet. Dan selama proses
penyinaran ini sanggup merubah cairan menjadi bentuk padat.
Cara
Kerja 3D Printing
Berikut
ini adalah teknik-teknik atau cara kerja 3D Printer:
1. Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah
menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material
yang digunakan pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika
liquid tersebut terkena sinar ultraviolet.
2. Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama dengan SLA yang
membuat bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses
penyinaran digital, objek pada awalnya berbentuk liquid yang penuh.
Sebagian dari liquid tersebut akan disinari, yang tentu saja akan mengeraskan
liquid tersebut, lalu objek yang mengeras akan tenggelam kebawah dan menaikkan
liquid selanjutnya. Proses ini terus menerus dilakukan hingga objek 3D tersebut
berhasil dibuat.
3. Selective Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat tinggi untuk
menggabungkan berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal
menjadi output 3D.
4. Electron Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk bahan metal.
Prosesnya di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer
dari metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan
mencairkan powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini
akan sangat kuat.
5. Multi Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan inkjet printer.
Ia menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang
mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling
sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
6. Fused Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle yang dipanaskan dan
akan melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut
akan berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika
material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras.
7. Semua aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File. STL File
merupakan format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan tugasnya dengan
nyaman dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat print. Kebanyakan
file STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).
8. Berbeda dengan mencetak benda-benda mati, 3D Printer dengan material sel hidup
(bioprinting) akan mengeluarkan output berupa sel dan gel larut untuk mendukung
dan melindungi sel selama pencetakan. Semua sel keluaran bioprinters dari
kepala bioprint yang bergerak kiri dan kanan, bolak-balik, naik dan turun,
dalam rangka untuk menempatkan sel-sel persis di mana diperlukan. Selama
periode beberapa jam, ini memungkinkan obyek organik besar yang akan dibangun
dari banyak lapisan yang sangat tipis.
Contoh
Penggunaan 3D Printer
1. Peralatan Rumah Tangga
3D Printing dengan mudah membuat
bentuk-bentuk peralatan rumah tangga sesuai dengan yang kalian inginkan,
misalnya kalian menginginkan untuk membuat gelas atau mangkuk dengan bentuk
yang unik hasil desain kalian sendiri, sekarang dengan menggunakan 3D
Printer kita dapat mewujudkan imajinasi kita itu ke dalam sebuah benda
atau Peralatan rumah tangga seperti gelas, mangkuk, asbak, nampan yang unik dan
sesuai dengan desain yang kalian inginkan.
2. Komponen penyusun Mobil
Contohnya seorang pria dari Manitoba, Winnipeg yang
sudah membuat mobil hemat energi dengan komponen-komponen yang dicetak
menggunakan Print 3D. Tentu dengan adanya komponen-komponen yang
dicetak menggunakan Printing 3D bukan hanya bahan yang dapat kita
sesuaikan sesuai dengan yang kita inginkan, tetapi juga menghabiskan waktu
pembuatan yang lebih singkat.
3.
Bagian Tubuh Manusia
Jasa 3D Printing tidak hanya
dimanfaatkan pada bidang Teknologi, tetapi juga dimanfaatkan oleh bidang
Kedokteran. Hal ini diawali oleh seorang pria bernama LayerWise dari Belgia
yang mengganti rahang pasiennya menggunakan bahan titanium yang tentunya aman
dan dapat menyesuaikan dengan tubuh Manusia. Sejak itu pembuatan Bagian Tubuh
Manusia menggunakan teknik 3D Printing semakin marak digunakan di
bidang kedokteran. Biasanya bentuk-bentuk tubuh manusia yang dibuat untuk
mengganti bagian tubuh pada pasien, ditanamkan dengan sel hidup sehingga
perkembangan teknologi Printing 3D semakin memberikan manfaat yang
sangat besar pada bidang kedokteran.
4. Makanan
Seseorang
di AS telah mengembangkan pembuatan makanan menggunakan Print 3 Dimensi,
dengan latar belakang untuk mempermudah astronot yang pergi ke luar angkasa
agar tidak sulit jika ingin mencari atau membuat makanan. Bayangkan jika suatu
saat nanti teknologi Print 3 Dimensi makanan ini semakin berkembang dengan
pesat. Manusia tidak perlu bersusah payah untuk mencari makanan jika mereka
kelaparan. Melainkan hanya dengan mencetak makanan yang mereka inginkan dengan 3D
Printer.
Print 3D sangat cocok bagi kalian yang
terbiasa berkreatifitas dan berimajinasi, jika selama ini kalian hanya dapat
membayangkan dan berimajinasi mengenai gelas yang berbentuk anime atau kartun
kesukaan kalian. Kali ini dengan adanya fasilitas Jasa 3D Printing
kalian dapat mewujudkan imajinasi yang kalian miliki dengan 3D Printing.
Sebelum ada 3D Printer tentunya untuk membentuk
sebuah gelas, alat ataupun bentuk-bentuk 3 Dimensi yang kita inginkan harus
dengan cara yang masih sangat tradisional, misal dengan cara mencetak dan
membentuknya secara manual, mungkin banyak dari kalian yang masih sangat
familiar dengan pembuatan keramik atau gelas menggunakan teknik tradisional
seperti gambar dibawah ini.
Tentunya dengan berkembangnya Teknologi yang ada
sekarang, khususnya dengan adanya Jasa 3D Printing, proses tersebut
dapat diselesaikan dengan waktu dan cara yang lebih mudah dan cepat, dimana
kita hanya cukup membuat prototype alat atau bentuk yang kita inginkan kemudian
langsung kita print atau cetak.
Kelebihan 3D Printer
Sebagaimana dari awal
teknologi ini dibuat dan dikembangkan memiliki kelebihan untuk membuat suatu
item berbentuk 3D (3dimensi) seperti contoh tas, sepatu, perhiasan, makanan,
peralatan rumah tangga, bagian organ dalam manusia maupun membuat sebuah mobil
dengan mudah dan mendetail yang pastinya lebih efisien dalam hal waktu.
Kekurangan 3D Printer
Dampak kecanggihan teknologi
masa kini yang paling terasa adalah sumber daya manusia / pekerja manual yang
kurang dibutuhkan oleh perusahaan manufakturing yang akan berpindah dari tenaga
manusia ke tenaga robot.selain itu, meski 3D printer lebih cepat, mudah dan
mendetail belum banyak orang atau perusahaan menggunakan teknologi ini,
dikarenakan kurang praktis salah satunya dalam hal material dasarnya. Karena
harga yang cukup mahal dan keterbatasannya yang hanya menyediakan satu jenis
material untuk satu mesin saja.
Saran dan Kesimpulan
Dengan pesatnya perkembangan
teknologi zaman sekarang seperti teknologi 3D printing ini tidak menutup
kemungkinan akan dampak baik dan buruknya bagi individu maupun perusahaan.
Saran saya dalam perkembangan untuk menyempurnakan mesin ini agar di lakukan
juga pencegahan terhadap maraknya pelanggaran hak cipta karena kita dapat
membuat sesuatu barang dengan mudah , agar dapat lebih dicontrol
pendistribusian teknologi ini jika nantinya sudah di pasarkan secara massal.
Namun semua itu dikembalikan kepada individu masing-masing dalam menggunakan
alat tersbut agar dapat digunakan sebaik-baiknya tidak untuk melakukan sesuatu
yang merugikan orang lain melainkan buatlah sesuatu yang dapat menguntungkan
orang lain.
No comments:
Post a Comment